Perbedaan Kabut Dan Embun – Pemahaman Dan Karakteristik


Jika dilihat sekilas, terkadang kabut dan embun dianggap sebagai dua fenomena yang serupa. Namun ternyata, keduanya ialah kondisi berlawanan. Kabut merupakan sejenis awan yang berada lebih bersahabat dengan permukaan bumi ketimbang awan lain yang posisinya lebih tinggi.





Sementara embun ialah titik-titik air yang tidak naik ke atas, tapi justru jatuh ke bumi lalu melekat di aneka macam permukaan benda, seperti daun, genteng beling kendaraan beroda empat, kaca rumah, dan sebagainya.





Lantas, mirip apa karakteristik yang menjadi perbedaan kabut dan embun ? Berikut adalah penjelasan lengkapnya.






Pengertian Kabut





Kabut adalah uap air yang erat dengan permukaan tanah, berkondensasi dan menyerupai awan. Kabut terbentuk alasannya adalah hawa cuek yang menciptakan uap air berkondensasi dan mempunyai kadar kelembabab mendekati 100%.





Sedangkan berdasarkan KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), kabut merupakan awan lembab yang melayang di erat permukaan tanah atau uap air hasil kondensasi yang posisinya dekat dengan tanah akibar insiden pemanasan dan pendinginan udara, sehingga menyebabkan jarak pandang di permukaan bumi menyusut.





Penjelasan lengkap tentang embun dapat dilihat pada pembahasan Embun – Pengertian, Proses Terjadinya Pengembunan, Perbedaan Dengan Kabut & Awan





Pengertian Embun





Berdasarkan pengertian yang dikutip dari KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), embun yaitu titik-titik air yang jatuh dari udara pada malam hari. Secara umum, embun ialah bentuk dari titik-titik air yang menempel pada rumput maupun di dedaunan. Kondisi ini kadang-kadang kita jumpai di pagi hari sebelum sinar matahari membuat tetesan air tersebut menguap.





Karakteristik Kabut





Bisa dikatakan kabut yaitu awan yang menjamah tanah. Kabut memiliki dua ukuran berlawanan, ialah tipis dan tebal. Namun dalam beberapa keadaan alam, kabut mampu sangat tebal sampai mampu menutupi area di sekitarnya. Ada juga kabut yang sangat tipis sehingga persepsi di sekitarnya masih terlihat dengan baik.





kabut




Biasanya kabut timbul ketika uap air mengalami proses pencairan atau mengembun. Selama terjadinya proses kondensasi tersebut, molekul uap air bergabung untuk membentuk tetesan-tetesan air kecil di udara. Kabut mampu dilihat oleh mata secara langsung sebab tetesan air yang tebal berkumpul layaknya awan. Agar kabut tampakmaka mesti ada banyak uap air di udara dengan keadaan lingkungan lembab.





Di samping itu, kabut tebal juga dipengaruhi oleh unsur sejenis polusi atau partikel yang ada di udara. Ketika semua komponen yang kuat terkumpul, maka uap air akan mengembun di sekeliling partikel tersebut.





Ada pula kabut yang terbentuk di maritim. Kabut ini umumnya timbul di sekitar area laut atau air asin Saat air mengembun di sekeliling tepian maritim yang bisa tiba-tiba datang ataupun menghilang tergantung kelembaban dan suhu di sekitarnya.





Jenis Kabut





Ada berbagai jenis kabut yang terjadi di bumi, antara lain:





1. Kabut Radiasi





Kabut radiasi lazimnya terbentuk di malam hari dengan nama lain kabut tanah. Kabut radiasi terjadi dikala panas diserap oleh permukaan bumi, kemudian dipancarkan kembali ke udara ketika siang hari sehingga membentuk tetesan air. Kabut ini timbul dari dalam tanah, tetapi tidak mampu naik ke permukaan udara.





2. Kabut Adveksi





Kabut ini lazimnya terbentuk saat udara hangat dan lembab melewati wilayah dengan permukaan dingin. Proses inilah yang kemudian disebut sebagai adveksi. Saat udara lembab sekaligus hangat bersinggungan dengan udara dengan permukaan dingin, maka uap air akan mengembun sehingga terjadilah kabut.





Sebagian besar kabut adveksi muncul di beberapa kawasan konferensi antara udara tropis dan air maritim, misalnya Pantai Pasifik Amerika Serikat mulai dari Washington sampai California.





3. Kabut Lembah





Kabut ini acap kali terbentuk di sekitar kawasan lembah gunung selama isu terkini hambar. Kabut lembah timbul ketika gunung menahan laju pemikiran udara di sekitarnya keluar. Pembekuan kabut terjadi dikala tetesan kabut cair membeku pada permukaan padat. Kawasan yang paling sering mengalami kabut beku seperti ini yaitu puncak gunung yang tertutup awan.





Saat kabut beku timbul, maka semua permukaan yang ada di atas gunung bakal diselimuti oleh es. Kabut beku seperti ini kerap terjadi pada kawasan beriklim cuek dan lembab, mirip Antartika ataupun Skandinavia.





Karakteristik Embun





Berbeda dengan kabut, embun juga mempunyai ciri tersendiri. Embun yaitu uap air yang terbentuk sebagai hasil dari kondensasi yang merupakan suatu proses pergeseran bentuk gas menjadi cair. Bisa dibilang pula, embun yaitu hasil dari bentuk pergeseran air dari uap menjadi cair.





embun




Biasanya, embun terjadi dikala suhu udara di sekitarnya menurun dan beberapa menjadi cuek. Apabila suatu obyek cukup hambar, maka ditentukan udara di sekeliling obyek tersebut akan masbodoh pula.





Udara yang terlalu hambar tidak akan mampu menahan uap air bila daripada udara hangat. Dengan begitu, uap air di udara sekitarnya akan lebih masbodoh dan membentuk tetesan air kecil yang disebut embun.





Titik embun adalah temperatur yang terbentuk dari embun itu sendiri. Karakternya cukup beraneka ragam tergantung dari cuaca, waktu, dan lokasinya. Lokasi yang terbilang basah seperti kawasan tropis lebih sering mengalami fenomena embun dibandingkan dengan daerah kering. Hal ini dipengaruhi oleh kelembaban yang memilih kadar air di udara.





Kondisi cuaca juga sangat memengaruhi titik embun di suatu area. Contohnya, angin kencang mencampurkan lapisan udara dan mengandung jumlah air yang berlawanan pula. Tentu hal ini sangat kuat kepada kemampuan atmosfer untuk membentuk embun.





Selain itu, cuaca dingin dan titik beku juga mampu jadi faktor yang menghalangi terbentuknya embun. Pada kawasan dengan titik beku tertentu, sangat memungkinkan gas untuk jadi padatan.





Embun juga lebih mungkin terbentuk di malam hari, alasannya suhu udara menurun dan benda-benda di sekitarnya menjadi lebih acuh taacuh. Meski begitu, embun tetap mampu terbentuk kapan pun sesuai titik embun yang muncul.





Dari klarifikasi perihal karakteristik keduanya diatas, maka mampu diketahui apa perbedaan kabut dan embun.


Comments

Popular posts from this blog

Burung Terucuk – Taksonomi, Morfologi, Habitat, Reproduksi & Pakan